Pada Rabu, 15 Maret 2023, Bidang Keilmuan dan Analisis (BKA) HMPS HI Universitas Diponegoro menyelenggarakan IRDISH perdana di tahun 2023 dengan mengusung topik “Cultural Diplomacy: The Secret Behind K-Pop Massive Popularity”. Diskusi ini difasilitasi oleh dua moderator, yaitu Alyaa Hasna Syifa (HI Undip 2020) dan Shilcia Evrillia Br. Tarigan (HI Undip 2021), serta dihadiri oleh 17 peserta di Laboratorium Diplomasi HI.
Diskusi yang berlangsung sekitar 90 menit ini membahas fenomena K-Pop dari sudut pandang cultural diplomacy dan menghasilkan beberapa kesimpulan penting, di antaranya:
- Kualitas dan inovasi sebagai kunci utama. Popularitas K-Pop didorong oleh kualitas karya, inovasi berkelanjutan, agensi yang memahami pasar, serta citra idol yang ditawarkan. Faktor visual, kemampuan bermusik, kemampuan berakting, hingga variasi konten seperti K-Pop dan K-Drama turut memperkuat daya tarik global.
- Strategi cultural diplomacy. Keberhasilan K-Pop sebagai instrumen diplomasi budaya tidak hanya karena eksekusi yang baik, tetapi juga adanya ciri khas yang membedakannya dari negara lain. Hal ini menjadi pelajaran bagi negara lain, termasuk Indonesia, bahwa inovasi tanpa identitas yang jelas cenderung tidak berkelanjutan.
- Peran inovasi dan dukungan pemerintah. Tema baru di setiap comeback idol K-Pop menciptakan variasi yang menjaga ketertarikan penggemar. Selain itu, keterlibatan pemerintah Korea Selatan dalam mendukung industri hiburan turut memperkuat penyebaran diplomasi budaya ini.
Dengan dinamika diskusi yang interaktif, IRDISH #24 berhasil memberikan ruang refleksi mengenai hubungan antara budaya populer dan diplomasi internasional.





0 Komentar