SEMARANG – Sebagai persiapan awal dalam menjalani program “Pendekar Klambi dan Produk Ramah Lingkungan”, 21 mahasiswa program studi Hubungan Internasional mengikuti pelatihan fasilitator di salah satu ruang kelas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro pada Sabtu (8/10).
“Pendekar Klambi dan Produk Ramah Lingkungan” merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang berhasil didanai melalui skema kompetisi proyek sosial PFMuda 2022 dari Pertamina Foundation. Program ini berbentuk kelas menjahit untuk mengelola pakaian bekas hasil donasi yang menumpuk di Balai Rehabilitasi Mardi Utomo Semarang. Untuk itu, program yang diketuai oleh salah satu dosen Departemen Hubungan Internasional, Anjani Tri Fatharini, S.IP., M.A. ini menghadirkan skema pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan melalui kegiatan sociopreneur bagi para warga binaan yang terdiri dari pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) berwujud daur ulang pakaian bekas agar menjadi barang yang bernilai jual. Harapannya, program ini dapat mendukung tiga poin Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Decent Work and Economic Growth, Climate Action, dan Responsible Consuption and Production.
Dalam pelaksanaannya, program ini didukung oleh Departemen Hubungan Internasional (IRUD), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro yang melibatkan mahasiswa IRUD untuk berperan menjadi fasilitator dan bertugas mendampingi para warga binaan selama kurang lebih tiga bulan program berjalan. Pelatihan ini bertujuan agar para fasilitator benar-benar paham mengenai tugas dan substansi dari program pengabdian bagi masyarakat, lingkungan, maupun pelaksana program itu sendiri.
Materi pertama mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi disampaikan oleh Prof. Dr. Aji Prasetyaningrum, S.T., M.Si., perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Diponegoro. Melalui penjelasan dari Prof. Aji, mahasiswa diharapkan paham akan pentingnya pengabdian terhadap masyarakat secara langsung bagi sivitas akademik perguruan tinggi bersamaan dengan program pendidikan serta penelitian yang sudah umum dilakukan.
Materi kedua mengenai The Environmental Impact of Fast Fashion: As Agenda of Sustainable Living dipaparkan oleh Lisa Andriani, S.IP., M.A. yang merupakan salah satu pendiri dari gerakan Gombal Project, yaitu sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang daur ulang pakaian bekas menjadi produk baru untuk menciptakan kehidupan yang sustainable. Inti dari pembahasan materi ini adalah dampak buruk dari industri fast fashion yang menjadi polutan terbesar kedua di muka bumi. Setelah pemaparan materi, mahasiswa diharapkan untuk mengerti urgensi dari mempopulerkan budaya daur ulang pakaian bekas sebagai upaya perlindungan serta pelestarian lingkungan.
Materi terakhir mengenai Edukasi Kewirausahaan disampaikan oleh Saefurrohman, salah satu dosen Universitas Stikubank Semarang. Pemaparan materi membahas mengenai target pasar dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan pasar yang ada. Tujuan dari pemberian materi ini adalah mahasiswa dapat memahami pentingnya menciptakan produk yang dibutuhkan oleh pasar, sehingga dapat membantu mengarahkan warga binaan selama proses pembinaan yang memang memiliki output untuk menjual hasil daur ulang pakaian bekas para warga binaan.
Selain itu, para mahasiswa juga turut dibekali oleh materi tata cara pendampingan masyarakat sehingga dapat berperan dengan maksimal sebagai fasilitator yang diharapkan dapat menjaga tingkat partisipasi dari warga binaan selama program berlangsung untuk mendukung tercapainya target SDGs yang diharapkan dari program ini.
Recent Comments