Departemen Hubungan Internasional Gelar Kuliah Tamu Interaktif: Refleksi Peran Aktor Internasional dalam Perang dan Perdamaian

Posted by Web Admin

May 16, 2025

Semarang, 15 Mei 2025 — Departemen Hubungan Internasional FISIP Universitas Diponegoro menyelenggarakan kuliah tamu internasional bertajuk “War and Peace in the Modern World”, bekerja sama dengan Oorlogsgravenstichting (OGS) Indonesia atau Yayasan Makam Kehormatan Belanda. Acara ini menghadirkan dua pembicara internasional terkemuka: Colonel Norbert Johannes Moerkens, Atase Pertahanan Belanda untuk Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand, serta Ms. Eveline de Vink, Direktur OGS di Indonesia.

Diselenggarakan di Aula PKM, Gedung D FISIP Undip pada pukul 09.00–12.00 WIB, acara ini dihadiri oleh mahasiswa lintas angkatan, khususnya dari mata kuliah Kejahatan Perang, Kejahatan Perdamaian, Politik Internasional, dan Hak Asasi Manusia dalam Hubungan Internasional.

Kuliah tamu ini dibuka dengan sambutan oleh S. Rouli Manalu, Ph.D., Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Undip. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kesadaran mahasiswa terhadap isu-isu kemanusiaan, serta perlunya memperdalam pemahaman mengenai kejahatan transnasional dan advokasi kemanusiaan di tengah kompleksitas konflik global.

Diskusi dipandu oleh Palupi Anggraheni, M.A., dosen Departemen HI, yang juga merupakan moderator topik kuliah tamu ini. Materi difokuskan pada dilema moral dalam peperangan, termasuk kasus-kasus seperti penggunaan child soldier dalam konflik bersenjata.

Salah satu momen paling menarik dalam kuliah ini adalah sesi interaktif menggunakan platform Mentimeter, di mana peserta diminta untuk memberikan jawaban terhadap dilema-dilema etis, seperti: “Sebagai tentara sekaligus penjaga perdamaian, apakah kamu akan menembak child soldier saat berhadapan langsung dengan mereka?” Dua peserta dari masing-masing jawaban “ya” dan “tidak” kemudian diminta maju untuk melakukan debat langsung di depan forum. Antusiasme mahasiswa terlihat luar biasa, menjadikan kuliah ini jauh dari seminar akademik konvensional.

Colonel Norbert Moerkens membagikan pengalamannya terkait peran atase pertahanan Belanda dalam memperkuat kerja sama militer internasional, termasuk antara Belanda dan Indonesia. Beliau juga menyampaikan informasi mengenai keberadaan tentara khusus keturunan Indonesia di Belanda, serta kolaborasi kedua negara dalam bidang industri pertahanan dan penanganan korban konflik.

Sementara itu, Ms. Eveline de Vink menjelaskan tugas OGS dalam merawat lebih dari 50.000 makam korban perang di seluruh dunia—termasuk tujuh situs di Indonesia yang menjadi tempat peristirahatan sekitar 25.000 korban, baik sipil (75%) maupun militer (25%). Ia juga menggarisbawahi pentingnya memori dan dialog damai sebagai fondasi menuju rekonsiliasi pascakonflik.

Kuliah tamu ini bukan hanya menjadi ruang refleksi kritis, namun juga menandai tonggak kolaboratif antara Undip dan OGS. Lebih dari itu, kegiatan ini memperkuat upaya Departemen HI FISIP Undip dalam menanamkan kesadaran global dan kemampuan analisis terhadap dinamika perang dan perdamaian di kalangan mahasiswa.

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar

You cannot copy content of this page