Global Youth Innovation Summit (GYIS) bukan sekadar kompetisi, melainkan platform strategis yang memungkinkan pemuda berkontribusi dalam diplomasi internasional. Pada 15–18 Juni 2025, Maulida Silalahi, mahasiswa Departemen Hubungan Internasional FISIP UNDIP, menjadi salah satu delegasi yang berpartisipasi dalam Global Youth Innovation Summit (GYIS) Chapter 8 di Singapura dan Malaysia. Forum internasional ini mempertemukan lebih dari 40 pemuda dari berbagai latar belakang untuk mendiskusikan isu-isu global, terutama terkait pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Partisipasi ini tidak hanya menunjukkan kualitas akademik mahasiswa UNDIP, tetapi juga menegaskan kemampuan diplomasi dan kepemimpinan generasi muda Indonesia. GYIS tidak hanya berfokus pada seminar dan diskusi, tetapi juga menghadirkan kompetisi SDGs Project Pitch yang menantang peserta untuk menyajikan ide solutif terhadap persoalan pembangunan berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, Maulida Silalahi tidak hanya hadir sebagai peserta, melainkan juga berhasil meraih dua penghargaan prestisius, yaitu 1st Place SDGs Project Presentation dan 2nd Place SDGs Project Video. Prestasi ini mengukuhkan bahwa mahasiswa UNDIP mampu bersaing dalam forum internasional, sekaligus membawa nama baik kampus di hadapan komunitas akademik global.
Lebih dari sekadar perlombaan, kegiatan ini juga menjadi sarana jejaring internasional. Melalui kunjungan ke National University of Singapore (NUS) universitas peringkat pertama di Asia dan International Islamic University Malaysia (IIUM) kampus dengan reputasi internasional di bidang keberlanjutan delegasi memperoleh wawasan baru tentang bagaimana pendidikan tinggi berperan dalam mendorong pembangunan global. Selain itu, sesi Heritage and Cultural Tour memperkaya pemahaman peserta mengenai keanekaragaman budaya Asia Tenggara, yang penting dalam membangun solidaritas lintas bangsa.
Secara analitis, keikutsertaan mahasiswa dalam forum semacam GYIS memiliki implikasi lebih luas. Dengan latar belakang tersebut, menunjukkan bahwa pemuda dapat menjadi aktor non-negara yang efektif dalam diplomasi internasional. Dan, prestasi yang diraih menunjukkan bahwa kapasitas intelektual dan inovasi pemuda Indonesia tidak boleh diragukan lagi. Yang terakhir, keterlibatan ini memberikan kontribusi langsung pada agenda internasionalisasi kampus sebagaimana dicanangkan dalam program World Class University.
Ke depan, partisipasi mahasiswa dalam forum global diharapkan tidak berhenti pada tataran individu, tetapi mampu menjadi modal kolektif yang memperkuat peran Indonesia di dunia internasional. UNDIP, melalui dukungan fakultas dan universitas, perlu terus mendorong mahasiswa untuk aktif mengikuti ajang internasional serupa, sehingga kontribusi pemuda dapat semakin terstruktur, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi bangsa.
0 Komentar