Semarang (22/03), Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP UNDIP) mengadakan seminar bertajuk “Mengulas Air dari Perspektif Gender dan Pembangunan” dalam rangka memperingati World Water Day 2024. Seminar ini diadakan di Ruang Teater, FISIP UNDIP dan dibuka oleh Dr. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin selaku Dekan FISIP UNDIP. Hadir sebagai narasumber adalah Dr. Henny Rosalinda yang merupakan dosen dari Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, dan Anjani Tri Fatharini, S.IP, M.A, yang merupakan dosen dari Hubungan Internasional FISIP UNDIP. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa, ibu-ibu dari Panti Pelayanan Sosial Mardi Utomo, WALHI, serta para akademisi dan praktisi terkait isu air.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini, Dr. Henny menyebutkan bagaimana isu air memiliki persinggungan dengan isu gender, terutama pada masyarakat-masyarakat tradisional atau yang masih sangat patriarki. Dalam masyarakat tradisional, perempuan diberikan tanggung jawab dalam urusan rumah tangga seperti mencuci, memasak yang mana juga sangat bergantung dengan air. Di sisi lain, kurangnya infrastruktur dalam distribusi air bersih membuat beban perempuan semakin berat dalam hal akses terhadap air bersih, seperti yang terjadi di NTT. Banyak yang berpikir bahwa permasalahan air dengan sanitasi merupakan permasalahan yang berbeda dan jauh satu sama lainnya, padahal air dengan sanitasi merupakan masalah yang bersinggungan.
Setelah Dr. Henny selesai memaparkan materinya, Anjani Tri Fatharini, S.IP, M.A., melanjutkan pemaparan mengenai persoalan air dan persinggungannya dengan besarnya konsumsi air dalam industri tekstil. Dalam pemaparannya, Anjani mengangkat pengalaman masyarakat sipil, dalam hal ini adalah kelompok binaan dari Panti Pelayanan Sosial Mardi Utomo, dalam hal mengolah produk-produk tekstil bekas menjadi produk yang bernilai ekonomis. Dalam upaya advokasinya bersama masyarakat sipil, Anjani dengan beberapa dosen lainnya dari Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebelum Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Panti Pelayanan Sosial Mardi Utomo Semarang memanfaatkan pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai tersebut untuk diubah menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat sebagai wujud mengimplementasikan ekonomi sirkuler selaras dengan SDGs 12 dan 13.
Seminar ini ditutup dengan pengambilan dokumentasi berupa foto dan video bersama seluruh peserta yang hadir baik secara langsung maupun online. Setelah sesi foto bersama, para peserta yang datang memperoleh buah tangan berupa tas yang dibuat oleh ibu-ibu Panti Pelayanan Sosial Mardi Utomo.
Recent Comments