Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro mengadakan kuliah umum dengan tema “Masa Depan Kaledonia Baru dan Kebijakan Luar Negeri Republik Indonesia di Kaledonia Baru”. Kuliah umum yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2021 ini turut mengundang Bapak Hendra Satya Pramana yang mana merupakan Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Noumea. Agenda ini merupakan kegiatan rutin serta berkelanjutan setelah sebelumnya dilaksanakan webinar yang bertajuk “Understanding Terrorism: A Closer Look at Frameworks, Database, and Recent Studies” pada 15 April 2021.
Terkait materi kuliah umum kali ini, disampaikan beberapa hal seputar kondisi terkini Kaledonia Baru terlebih pada kondisi ekonomi dan politik. Selain dihadapkan pada krisis pandemi COVID-19 serta kondisi politik yang tidak pasti, Kaledonia Baru juga dihadapkan pada isu penjualan pabrik nikel Vale Canada sebanyak 95% pada 2019. Hal ini tentunya mengundang aksi protes dari kelompok independentis (pendukung kemerdekaan Kaledonia Baru) yang semakin giat menunjukkan perannya dalam melindungi kedaulatan Kaledonia Baru melalui kegiatan blockade pada sejumlah wilayah sekitar pabrik. Akan tetapi pada kenyataannya, hal ini justru menimbulkan krisis baru berupa peningkatan angka pengangguran serta CAFAT yang kehilangan pendapatan sebagai akibat dari tidak beroperasinya Vale Canada sebelum penjualan dilakukan. Masa depan Kaledonia Baru yang notabene hingga kini masih berada pada masa ‘transisi’ menuju kemerdekaan dihadapkan pada tantangan akan keberadaan perdebatan kelompok loyalis (pendukung Perancis) serta kelompok independentis yang berujung pada pembentukan pemerintahan Kaledonia Baru ke-17 pada 17 Februari 2021 silam dan belum berhasil mencapai kesepakatan dalam penetapan presiden. Selanjutnya turut dijelaskan mengenai kebijakan luar negeri Indonesia ke Kaledonia Baru melalui ‘Pacific Elevation’ yang bertujuan untuk semakin meningkatkan perhatian Indonesia pada regional Asia Pasifik. Kebijakan luar negeri Indonesia ke Kaledonia Baru juga ditampakkan melalui upaya diplomasi ekonomi dengan menggalakkan promosi berupa pengadaan pameran, company visit, hingga pada proses fasilitasi seperti business forum dan business meeting. Dalam pelaksanaannya, tentunya pemerintah Indonesia mengalami beberapa tantangan seperti kondisi politik Kaledonia Baru yang tidak menentu serta skala ekonominya yang dapat dikatakan kecil. Di samping itu, Indonesia juga melakukan diplomasi kedaulatan melalui upaya untuk meredam dukungan terhadap gerakan separatis Papua serta menjalin komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Wujud kebijakan luar negeri Indonesia untuk Kaledonia Baru yang terakhir adalah adanya agenda promosi budaya tradisional Indonesia seperti pelatihan Pencak Silat Merpati Putih, alat music angklung, gamelan, tari jawa, serta pelajaran bahasa Indonesia yang melibatkan peran aktif Diaspora Indonesia.
Kuliah umum dapat disaksikan ulang melalui: Youtube “FISIP UNDIP OFFICIAL” atau ikuti tautan berikut: https://youtu.be/GBf1jvb6LWs
Penulis: Herdiani
Download pamflet disini
0 Komentar